6.
Puisi Lama
PUISI LAMA, sebagaimana kita bahas secara singkat tadi adalah bentuk
kesusasteraan yang merupakan buah cipta masyarakat lama. Mengenai kurun
masyarakat lama aku tidak begitu tahu. Puisi lama merupakan puisi yang belum
dipengaruhi puisi Barat. Karya
masyarakat lama yang termasuk kategori Puisi Lama adalah pantun, gurindam,
syair, mantra dan bidal.
PANTUN
Pantun adalah puisi asli masyarakat Melayu. Puisi asli anak
negeri bangsa-bangsa serumpun. Bangsa-bangsa rumpun Melayu adalah Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Pantun merupakan puisi lama. Pantun sering juga diartikan
sebagai puisi Indonesia atau Melayu, yang tiap bait atau kuplet-nya terdiri atas empat baris bersajak (a-b–a-b). Setiap
larik biasanya berjumlah empat kata. Baris pertama dan kedua biasanya berperan
sebagai tumpuan atau sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan
isi.
Pantun memiliki ragam-ragam seperti,
pantun biasa, pantun berkait, pantun
kilat, pantun rantai dan talibun.
Pantun Biasa, adalah pantun yang memenuhi syarat sebagaimana pantun
biasanya, tidak memiliki ciri-ciri khusus.
Pantun Berkait adalah pantun yang diucapkan atau dibacakan sambung
menyambung antara larik kedua dan keempat bait pertama muncul lagi sebagai
larik pertama dan ketiga bait berikutnya. Pantun berkait dinamakan juga seloka
atau pantun
rantai.
Pantun Kilat, adalah pantun yang hanya terdiri atas dua baris yang
bersajak (a-a), masing-masing merupakan sampiran dan isi. Pantun kilat memiliki
sebutan lain yaitu karmina. Karmina merupakan pantun kilat dua
seuntai. Baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi yang berupa
sindiran dengan rumus rima (a-a).
Misal
kayu
lurus dalam lalang
kerbau kurus banyak tulang
Talibun, masih masuk dalam kelompok pantun, tetapi memiliki perbedaan
pada jumlah baris. Talibun memiliki baris berjumlah enam, delapan sampai
sepuluh baris. Jika terdiri dari enam baris, maka tiga baris merupakan sampiran
dan tiga barisnya adalah isi.
Pantun yang bersajakan (a-a) kata
abah adalah pantun yang telah menjelma menjadi syair. Peristiwa ini disebabkan
oleh pengaruh sastra Arab. Akan halnya puisi modern merupakan puisi bebas yang
tidak terikat bunyi. Puisi modern dinamakan juga sanjak. Sanjak terlahir dari perkembangan jaman dan pengaruh dari
bangsa Eropa.
Pantun dan
Puisi merupakan bagian dari kesusastraan
Indonesia bahkan bangsa-bangsa Melayu. Lalu apa yang dimaksud dengan
kesusastraan itu, bah? Abah memahami kesusasteraan sebagai sebuah karya yang
indah dengan menggunakan kata-kata atau gaya bahasa tertentu. Karya yang indah
baik dilihat dari keaslian, isi maupun cara mengungkapkannya.
Menurut Isinya Pantun dapat dibedakan menjadi beberapa,
1. Pantun Anak
2. Pantun Muda
3. Pantun Tua
4. Pantun Jenaka
5. Pantun Nasihat
6. Pantun Teka-Teki
dan lain-lain.
GURINDAM
Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau
nasihat.
misalnya
baik-baik memilih kawan
salah-salah jadi
lawan
kurang pikir kurang siasat
bisa jadi kelak tersesat
Ciri-ciri gurindam adalah :
ciri pertama,
terdiri 2 (dua) baris,
ciri kedua, rima
akhirnya /aa/
ciri ketiga,
baris pertama merupakan syarat, baris kedua berisi akibat dari yang disebutkan
baris pertama.
ciri keempat,
umumnya berisi nasihat atau sindiran.
SYAIR
Syair, berasal dari kata
“syu’ur’ yang berarti perasaan. Ada juga yang mengatakan berasal dari
kata “syi’ir” sebagaimana sabda
Rasulullah SAW, ”Sesungguhnya
diantara syi’ir itu mengandung hikmah.” [1].
Syair (n)
sering diartikan sebagai sajak atau puisi lama yang tiap-tiap bait
terdiri dari empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Syair,
berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata sya’ara yang berarti menembang (bertembang). Bersyair berarti
mengarang syair. Oleh karena syair berasal dari bahasa Arab, tidak mengherankan
jika dalam syair Indonesia banyak mengandung kata-kata Arab. Selain itu, kita juga menemukan unsur nasihat
yang berisi nilai-nilai agama Islam. Syairi juga diartika sebagai karangan yang
mengandung rima. Penyair adalah pengubah sajak. Syair dapat dikenali dari
bentuk dan isinya.
Syair memiliki beberapa bentuk yaitu,
1. Syair yang berbentuk dongeng;
2. Syair yang berisikan kiasan atau sindiran;
3. Syair yang berisi cerita atau hikayat;
4. Syair cerita kejadian
5. Syair yang berisi ajaran agama dan budi pekerti.
Beberapa karakteristik seputar syair adalah,
a. Terdiri beberapa bait;
b. Tiap bait terdiri dari empat baris;
c. Tiap baris terdiri delapan sampai sepuluh suku kata
bahkan lebih.
d. Semua menjadi isi;
e. Alurnya runtut karena menggambarkan cerita
f. Akhirannya memiliki rima, atau berirama rangkai /aaaa/
Contoh:
Mungkin kamu pernah mendengarkan M.H.Ainun Hajib bersyair (Jw:syiiran) dengan
Kiai Kangjeng, seperti,
“ Tombo Ati”[2]
(Obat Hati)
Allohumma shalli wa
salim 'ala,
Sayyidina wa maulana
muhammadin,
'Adada ma fi
'ilmillahi sholatan,
Daimatan bi dawami
mughiladhi.
Tombo ati iku lima ing
wernane,
(Obat hati ada lima perkara)
Kaping pisan maca
Qur'an lan maknane,
(yang pertama baca Qur’an dan maknanya)
Kaping pindho dzikir
wengi ingkang suwe,
(yang kedua dzikir malam tanpa alpa)
Kaping telu weteng ira
ingkang luwe.
(yang ketiga seringkali berpuasa)
Kaping pate solat
wengi lakonana,
(yang keempat sholat malam laksanakan)
Kaping lima wong kang
sholeh kumpulana,
(yang kelima orang sholeh jadi teman)
Salah sawijine sapa
bisa ngelakoni,
(salah
satunya kamu bisa melakukan)
Insya Alloh Gusti
Pangeran ngijabahi.
(Insya Allah akan diridhoi Tuhan)
MANTRA
Mantra, atau mantera adalah kata yang mengandung hikmat dan
kekuatan gaib. Kata-kata yang dapat menyembuhkan atau mendatangkan celaka. Susunan
kata-kata mantra biasa mengandung unsur puisi seperti rima dan irama, yang
mengandung kekuatan tertentu. Biasanya diucapkan oleh pawang dan dukun untuk
menandingi kekuatan gaib yang lain.
Macam-macam mantra:
1. Mantra
kejahatan adalah mantra yang diucapkan
untuk tujuan merusak biasanya menggunakan media tertentu untuk melancarkan
serangan.
2. Mantra
Keselamatan, adalah mantra yang
diucapkan untuk menjaga diri dari bahaya.
3. Mantra
Penawar, mantra yang dilafalkan untuk
kepentinganpengobatan.
BIDAL
Peribahasa atau bidal meliputi
pepatah, ungkapan, perumpamaan, tamsil, ibarat dan pameo.
1. Pepatah, adalah peribahasa
yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua-tua. Biasa dipakai atau
diucapkan untuk mematahkan lawan bicara.
contoh:
tong kosong
nyaring bunyinya - orang tidak berilmu banyak bualnya.
Pepatah berisi kata-kata kiasan yang dinyatakan dalam
rangkaian kalimat. Yang dikiaskan ialah sesuatu tentang keadaan atau kelakuan
seseorang.
2. Ungkapan, adalah gabungan kata yang berisi kiasan tentang
keadaan atau kelakuan seseorang yang dinyatakan sepatah kata sebagai bagian
kalimat. Ungkapan terdiri dari gabungan kata maknanya tidak sama dengan
gabungan makna anggota-anggotanya.
Contoh:
a.
Panjang tangan - (suka
mencuri)
b.
Kambing hitam - (orang
yang dijadikan tersangka)
c.
Ringan tangan -
(suka menolong)
Penjelasan Makna yang tidak sama:
a.
Makna panjang dan
tangan tidak memiliki makna yang sama dengan panjang tangan.
b.
Makna kambing dan
hitam tidak memiliki makna yang sama dengan Kambing hitam.
c.
Makna ringan dan
tangan tidak memiliki makna yang sama dengan ringan dan tangan
3. Perumpamaan, adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan,
kelakuan atau sikap seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam
sekitarnya. Perumpamaan sering digunakan sebagai cara melakukan perbandingan,
ibarat atau tamsil.
Contoh :
a.
bagai anak ayam
kehilangan induk
b.
bagai pungguk
merindukan bulan
c.
ibarat kacang lupa
kulitnya
4. Ibarat, adalah perkataan atau cerita yang dipakai sebagai
umpama, perbandingan, lambing, kiasan.
contoh : aku ini ibarat burung dalam sangkar- mata terlepas
badan terkurung.
5. Tamsil, bagian dari perumpamaan, memiliki persamaan dengan
ibarat. Tamsil bisa juga berupa ajaran yang terkandung dalam cerita, ibarat dan
lukisan.
a.
bagai katak dalam
tempurung
b.
bagai kerakap di
atas batu - hidup segan mati tak mau
6. Pameo, ialah kata-kata yang menjadi slogan popular karena
sering diucapkan kembali yang sifatnya mengandung dorongan, semangat atau
ejekan. contoh :
7. Slogan, kata-kata atau kalimat pendek yang menarik,
mencolok, mudah diingat. Bertujuan untuk memberitahukan sesuatu ideology
golongan, organisasi, partai politik.
Contoh :
a.
Slogan ASEAN -
Hidup berdampingan secara damai.
b.
Katakan tidak pada
korupsi
c.
Lebih cepat lebih
baik
d.
Kalau tidak kita
siapa lagi
KALIMAT BERIRAMA
Kalimat berirama adalah kalimat dalam bentuk prosa, akan
tetapi di dalamnya irama puisinya sangat kental.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar